Analisis wajah adalah bidang yang berkembang pesat yang memiliki setiap peluang untuk mengubah cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan mereka. Tentunya, teknologi ini bukanlah pendatang baru. Ini telah digunakan untuk keamanan dan pengawasan selama beberapa waktu.
Misalnya yang baru AI bentuk wajah teknologi telah sepenuhnya merevolusi bidang biometrik.
Namun, dengan kemajuan di Mesin belajar (ML) dan kecerdasan buatan (AI), sekarang dimungkinkan untuk mendapatkan wawasan tentang perilaku dan preferensi konsumen dengan menganalisis ekspresi wajah, gerakan mata, dan isyarat halus lainnya. Semua info ini selanjutnya dapat digunakan untuk membuat kampanye pemasaran yang lebih dipersonalisasi, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan lebih memahami sentimen konsumen.
Ada berbagai cara di mana merek dapat memanfaatkan analisis wajah untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dalam lingkungan bisnis yang bergerak cepat saat ini.
Bagaimana Tepatnya Merek Dapat Memanfaatkan Analisis Wajah
Sumber: aimagazine.com
1. Personalisasi
Tidak mengherankan jika saat ini orang menghargai dianggap sebagai individu. Jadi, personalisasi adalah kunci jika Anda berusaha memenangkan hati mereka. Dengan menganalisis wajah seseorang, teknologi analisis wajah dapat menentukan usia dan jenis kelaminnya atau bahkan membaca emosinya. Dan data ini jauh lebih penting daripada yang terlihat. Dengan mengandalkan informasi semacam ini, bisnis dapat meningkatkan pengalaman pelanggan mereka dan membuat kampanye pemasaran yang lebih disesuaikan.
Salah satu contoh paling cemerlang di sini mungkin adalah KFC, jaringan restoran cepat saji Amerika yang terkenal di dunia. Di dalam salah satu restoran di China, mereka menawarkan analisis wajah untuk memprediksi preferensi makanan cepat saji orang. Semua yang harus dilakukan seseorang adalah menatap layar, memungkinkan teknologi bertenaga AI untuk mengantisipasi pesanan mereka. Sistem bahkan dapat mengidentifikasi klien reguler dan mengingat pesanan mereka sebelumnya.
Bidang yang sudah pasti mencoba menggunakan teknologi analisis wajah secara maksimal adalah industri kecantikan. Misalnya, alat uji coba riasan virtual telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia kecantikan.
Mereka membiarkan pelanggan mencoba riasan secara virtual, tanpa perlu mengaplikasikan produk secara fisik. Merek terkenal dunia seperti Sephora, L'Oreal, dan Maybelline New York menawarkan fitur ini kepada pelanggan mereka. Namun yang lebih penting, mereka bahkan memberikan rekomendasi produk kecantikan dengan mempertimbangkan warna kulit seseorang.
Untungnya, tidak hanya merek terkenal dunia yang memiliki kesempatan untuk menggunakan alat seperti itu, karena alat tersebut semakin tersedia setiap hari. Misalnya, TINT Banuba adalah pilihan sempurna bagi mereka yang ingin mengintegrasikan analisis wajah ke dalam bisnis mereka.
SDK membanggakan teknologi pelacakan wajah mutakhir, memastikan akurasi dan realisme dalam representasi produk. Dengan teknologi canggih dan keserbagunaannya, perangkat lunak ini terus menjadi favorit di antara merek kecantikan yang ingin meningkatkan pengalaman pelanggan baik online maupun di dalam toko.
2. Riset Pelanggan
Sumber: entrepreneur.com
Menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk melacak perilaku pelanggan dan preferensi secara real-time telah menjadi kenyataan. Dengan bantuannya, pemilik bisnis dapat melihat produk mana yang paling memikat perhatian klien mereka dan kemudian menyesuaikan tata letak toko dan penawaran produk mereka.
Selain itu, dengan menganalisis ekspresi wajah dan gerakan mata, merek dapat menentukan emosi orang dan menyadari apakah pelanggan mereka senang, frustrasi, acuh tak acuh, dll. Nantinya, mereka dapat menggunakan informasi ini untuk melakukan perbaikan yang diperlukan dan memberikan dukungan pelanggan yang lebih baik.
Cara lain bagaimana merek menggunakan analisis wajah untuk riset pelanggan dapat ditunjukkan dengan contoh Reebok, merek pakaian olahraga dan alas kaki terkenal di dunia. Itu menggunakan perangkat lunak pendeteksi wajah di salah satu tokonya di New York untuk mengumpulkan informasi tentang pelanggannya.
Teknologi tersebut dapat memindai wajah dari jarak jauh dan menentukan usia dan jenis kelamin pelanggan, melacak pergerakan mata mereka dengan akurasi 90%. Dengan cara ini, Reebok mendapatkan gambaran umum tentang pelanggan rata-rata dan preferensi mereka.
3. Iklan Bertarget
Iklan bertarget adalah praktik menampilkan iklan ke segmen audiens tertentu berdasarkan berbagai faktor, seperti demografi, minat, perilaku, dan aktivitas online. Tujuan dari iklan bertarget adalah untuk menjangkau audiens yang paling relevan dan tertarik, meningkatkan peluang kampanye iklan yang sukses.
Dengan melacak keberhasilan iklan, merek dapat melihat mana yang beresonansi dengan audiens target mereka dan menyesuaikan strategi mereka. Perusahaan mana pun dapat menggunakan analisis wajah untuk menentukan iklan mana yang memunculkan emosi dan reaksi positif dari pelanggan, dan menggunakan informasi tersebut untuk membuat kampanye pemasaran yang lebih efektif di masa mendatang.
Keberhasilan Implementasi Analisis Wajah dalam Branding
Sumber: smartcitiesworld.net
Keberhasilan penerapan analisis wajah dalam branding membutuhkan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat. Pertama-tama, penting bagi merek untuk memilih teknologi dan alat yang tepat untuk memastikan akurasi dan keandalan. Merek juga harus mendapatkan persetujuan dari konsumen dan memastikan bahwa data mereka dilindungi sesuai dengan peraturan hukum.
Mengintegrasikan analisis wajah ke dalam strategi branding dapat dicapai dengan melakukan analisis menyeluruh terhadap emosi dan perilaku konsumen, serta menyesuaikan upaya pemasaran untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pemasaran yang dipersonalisasi adalah aspek penting dari branding, dan analisis wajah dapat digunakan untuk mencapainya dengan memberikan wawasan tentang preferensi dan kebiasaan individu.
Untuk memastikan staf terlatih dengan baik dan teknologi digunakan dengan benar, merek harus menetapkan pedoman yang jelas untuk penggunaan analisis wajah dalam branding. Pedoman ini harus ditinjau dan diperbarui secara berkala seperlunya untuk memastikan bahwa pedoman tersebut mencerminkan praktik terbaik terbaru.
Contoh penerapan analisis wajah yang berhasil dalam branding dapat dilihat di berbagai industri, mulai dari ritel hingga perawatan kesehatan. Dalam industri retail, analisis wajah telah digunakan untuk menganalisis perilaku pelanggan di toko dan memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi berdasarkan emosi dan preferensi mereka. Dalam industri perawatan kesehatan, analisis wajah telah digunakan untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal penyakit dan memberikan intervensi tepat waktu.
Terlepas dari manfaat analisis wajah dalam branding, ada juga potensi tantangan dan kekhawatiran yang perlu diperhatikan oleh brand. Kekhawatiran etis seputar privasi dan persetujuan, masalah akurasi dan bias, serta persepsi dan penerimaan konsumen adalah beberapa tantangan utama yang perlu ditangani. Peraturan dan kepatuhan hukum juga harus diperhitungkan untuk memastikan bahwa analisis wajah digunakan dengan cara yang bertanggung jawab dan etis.
Wrapping Up
Analisis wajah menawarkan banyak peluang bagi bisnis untuk mengenal pelanggan mereka dengan lebih baik. Dengan memanfaatkan teknologi ini, merek dapat membuat kampanye pemasaran yang lebih dipersonalisasi, mengoptimalkan pengalaman pelanggan di dalam toko, memahami sentimen klien, dan memantau kesuksesan iklan mereka.
Dengan maraknya analisis wajah, masa depan merek terlihat jauh lebih cerah, dan bisnis yang merangkul teknologi ini sekarang pasti akan mendapatkan keunggulan kompetitif nantinya.